8 Prediksi Untuk SEO di Tahun 2016

1. Muncul algoritma baru lagi yang mengedepankan UX

Di pertengahan tahun 2015, Google mengeluarkan 2 algoritma yang berhubungan dengan UX. Yang pertama, website lambat peringkatnya diturunkan. Yang kedua, website mobile-friendly diutamakan untuk pencarian mobile.

Dari sini jelas bahwa Google kedepannya akan semakin mengedepankan website-website yang nggak bikin stress orang lain. Terutama kalau dibuka dari smartphone.

Tahun 2016 akan ada minimal 1 lagi algoritma seperti ini. Ini yang sudah hampir pasti:

AMP Project.

Apaan tuh?

Intinya AMP (Accelerated Mobile Pages) itu JavaScript yang akan membuat halaman website kita terbuka secara instan tanpa loading sedikit pun lewat mobile. Jadi waktu di-klik dari hasil pencarian Google, langsung terbuka halamannya.

Tapi nggak perlu khawatir, terutama pemilik blog, karena cara menerapkan AMP ini ke website sangat gampang. Untuk Wordpress, nantinya pasti ada theme yang sudah langsung menerapkan AMP dan pasti ada plugin yang mempermudah.

2. Pengaruh backlink semakin berkurang (tapi masih jadi faktor terkuat)

Dari penelitian faktor rangking yang dilakukan oleh MOZ beberapa bulan lalu jelas bahwa korelasi antara backlink dan peringkat website sudah berkurang jauh dibandingkan 2 tahun lalu (2013). Tapi masih merupakan faktor yang korelasinya paling tinggi.

Meskipun dari tahun ke tahun sudah semakin berkurang dan semakin sulit, tapi sampai sekarang pun masih ada website berkualitas rendah yang bisa di peringkat 1 karena menggunakan teknik Black Hat yang berhubungan dengan backlink (PBN, dll.)

Maka dari itu, dari sudut pandang orang yang kerja di Google, backlink ini satu-satunya faktor SEO yang masih kurang sempurna.

Jadi masuk akal kalau di tahun 2016 kriteria backlink akan semakin ketat.

Saya tidak bilang kalau Google akan menghapus backlink sebagai faktor rangking, mustahil (minimal dalam beberapa tahun ke depan masih mustahil). Tapi tingkat kepentingan backlink akan terus berkurang…karena tidak sempurna.

3. Faktor kepuasan pengunjung pengaruhnya semakin kuat

Ini berbanding terbalik dengan backlink.

Bayangkan, kalau teman-teman disini adalah pemiliknya Google. Sebagai pemilik Google, kita pasti ingin supaya hasil search selalu menampilkan website-website yang membuat orang lain puas. Masuk akal kan? Kalau mereka nggak puas, mereka pindah ke search engine lain.

Makanya, logikanya, Google akan terus mencari bagaimana caranya supaya “kepuasan” bisa jadi faktor yang akurat.

“Kepuasan” ini juga bukan sesuatu yang abstrak, bisa diukur dengan angka. 

Salah satu contohnya coba bayangkan lagi, kalau kita ketemu website yang isinya luar biasa bagusnya… kita pasti akan berlama-lama di website tersebut, lalu buka banyak page sekaligus. Ini bisa diukur, apalagi kalau kita pakai browser buatannya Google, mereka bisa ambil data-data seperti itu dengan mudah.

Oleh karena itu, meskipun sekarang belum maksimal, tapi 2016 sangat mungkin.

Salah satunya faktor kepuasan yang sekarang sudah diterapkan itu "Pogosticking Effect" (coba googling buat yang belum pernah denger).

Oh ya, sekarang pun kalau kita lihat di Google, banyak website yang backlinknya sedikit tapi peringkatnya bisa tinggi. Artikel-artikel saya di PanduanIM juga banyak yang bisa masuk page 1 meskipun backlinknya cuma 1-2.

4. SEO semakin erat hubungannya dengan Content Marketing

Atas dasar 2 prediksi di atas, maka sangat mungkin kalau SEO kedepannya semakin erat dengan Content Marketing. Bahkan sekarang pun kalau kita bicara SEO, tidak akan pernah lepas dari konten dan marketing.

Ngomong-ngomong, ini pengertian content marketing yang saya copas dari website saya:
Content marketing adalah strategi pemasaran dimana kita merencanakan, membuat, dan mendistribusikan konten yang mampu menarik audiens yang tepat sasaran, kemudian mendorong mereka menjadi kustomer.
Lihat, tujuannya sama, mengundang orang lain supaya tertarik dengan website kita. 

Medianya juga sama, konten.

Bedanya (untuk sekarang), SEO lebih fokus ke urusan teknikal dan mesin. Sedangkan content marketing lebih fokus ke psikologi, konversi, dan marketing.

Orang-orang yang terdepan di bidang SEO semacam Rand Fishkin dari Moz, Brian Dean dari Backlinko, dan Venchito Tampon dari DigitalPhilippines juga sekarang selalu bahas konten, marketing, dan outreach setiap kali bicara tentang backlink atau cara mendapatkan peringkat 1 di Google. Ketiganya itu bagian dari content marketing.

5. RankBrain dan peningkatan kualitas untuk search query Bahasa Indonesia

Yang sering search di Google pakai Bahasa Indonesia pasti sadar…

…kadang-kadang hasilnya kurang pas. 

Misalnya nyari cara membersihkan AC, tapi hasilnya malah toko online yang jual pembersih AC. Semacam itu, kurang pas.

Beda dengan kalau kita search dengan Bahasa Inggris, bahkan hasilnya bisa langsung muncul di quick answer box tanpa kita perlu masuk ke salah satu website. Search query Bahasa Inggris lebih akurat.

Apa sebabnya…?

Karena pegawai Google itu orang bule, nggak ngerti Bahasa Indonesia. 

Jadi pencarian Bahasa Indonesia tidak bisa dioptimalkan seperti Bahasa Inggris.

Tapi sekarang Google mengandalkan machine learning, RankBrain.

Mungkin udah pada tau tentang RankBrain, beberapa bulan yang lalu sempat trending waktu baru diluncurkan. Intinya, dengan algoritma machine learning ini Google (sebagai mesin) bisa mengajari dirinya sendiri berdasarkan input dari kita sebagai pengguna Google.

Sekarang memang belum sempurna, tapi kedepannya mesinnya Google bakal belajar sendiri bagaimana cara terbaik supaya website-website terbaik ada di peringkat 1. Tanpa diberi input algoritma baru dari manusia.

Salah satu efeknya yaitu ke hasil pencarian Bahasa Indonesia yang semakin bagus.

Selain yang Bahasa Indonesia, query Bahasa Inggris juga pasti bakal jauh lebih bagus lagi. Terutama yang berkaitan dengan Natural Language Processing. Maksudnya misalnya saya search di Google dengan kata kunci "siapa proklamator kemerdekaan Indonesia?", Google bakalan langsung jawab Ir. Soekarno, bukan sekedar ngasih artikel yang judulnya seperti kata kunci tadi.

6. Bing (akhirnya) akan mulai berkembang

Alasannya karena Bing itu search engine standarnya Edge (browser di Windows 10). 

Dan di tahun 2016 Edge bakal punya extension seperti Chrome.

Banyak orang (termasuk saya) yang sekarang ngerasa Chrome lemot tapi nggak pindah gara-gara butuh fitur extensionnya. Maka dari itu, tahun depan bisa jadi banyak yang pindah dari Chrome ke Edge. Kalau orang-orang pindah ke Edge, maka Bing akan ikut berkembang.

Saya pribadi sebetulnya belum siap dengan yang satu ini.

Sekarang algoritma Bing masih kalah jauh dari Google, hasil pencariannya masih “kotor” dengan website-website yang mengandalkan black hat dan EMD (exact match domain). Bing sekarang seperti Google sebelum era Penguin.

Kalau Bing tiba-tiba jadi populer, traffic blog saya--PanduanIM bakal turun drastis.

7. Quantum computer milik Google semakin terasa pengaruhnya

Beberapa bulan yang lalu Google bilang bahwa quantum computernya diupgrade dari dari 512 qubits jadi 1000 qubits.

Kalo saya jelaskan tentang quantum computing disini bakal panjang, tapi intinya quantum computer itu lebih cepat dalam urusan mencari, menerima, dan mengkalkulasi data. Katanya orang dari Google, quantum computer mereka lebih cepat 100 juta kali lipat dibandingkan komputer biasa.

Tapi sekarang penggunaannya belum jelas...

...saya sendiri juga belum tau nanti quantum computer ini bisa dipakai untuk apa-apa saja.

Yang jelas, algoritma machine learning (RankBrain) tadi pasti bakal jadi lebih dahsyat. Dampak akhirnya, pasti juga ke hasil pencarian Google yang jadi jauh lebih akurat, dan lebih bersih dari spam.

8. Structured data Schema.org bertambah banyak

Ini pasti, tapi kita sebagai orang luar nggak bakal tau structured data apa lagi yang akan keluar. Tapi pasti ada yang baru, karena jenis-jenis website semakin beragam. Selain itu, karena Google pasti ingin supaya user bisa lebih cepat mendapatkan informasi.

Rich snippets bakal semakin beragam...

...quick answer box bakal semakin banyak...

...knowledge base semakin besar...

...dll

Ini bisa berdampak positif, bisa juga negatif.

Kalau website kita di hasil pencarian punya rich snippets, CTR pasti bakal meningkat drastis dibandingkan saingan lain. Tapi kalau di keyword kita ada quick answer box, jumlah pengunjung akan berkurang drastis.

Selain Google, karena website-website lain juga semakin besar, maka di 2016 mungkin bakal ada structured data untuk search engine lain misalnya Facebook dan Amazon.
sumber : ads.id dan PanduanIM

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

TIDAK MENERIMA KOMENTAR :
- SPAM
- PROMOSI (LINK HIDUP)
- TIDAK BERKUALITAS (KOMENTAR SINGKAT)